Selasa, 08 Mei 2012

Pengenalan Frame Relay dan Asynchronous Transfer Mode (ATM)



Pengenalan Frame Relay dan Asynchronous Transfer Mode

Bookmark and Share
Pengenalan Frame Relay dan Asynchronous Transfer Mode

Oke Teman-teman, sebelum sahabat Firmanthok mengenal apa itu Frame Relay dan apa itu Asynchronous Transfer Mode alangkah baiknya kita mengenal dulu apa itu Switching. Switching adalah adalah metode jaringan komunikasi digital yang biasanya digunakan untuk pengiriman packet dalam jaringan.

Switching juga ada banyak macamnya. Salah satunya adalah Frame Relay dan ATM ( Asynchronous Transfer Mode ). Kali ini, hanya ini saja yang akan saya jelaskan. Karena ini adalah sistem pengiriman data yang paling populer dalam sistem jaringan. Oke, langsung saja akan saya sharing kepada Sahabat Firmanthok bentuknya.

Header Frame Relay


header frame relay

Penjelasan arsitektur frame dari kiri ke kanan : 

  • Flag mengindikasikan awal frame yang berfungsi sebagai penanda akan dikirimkan kemana sebuah packet data. Flag yang mempunyai form yang sama dengan flag ini yang terletak di akhir frame menunjukkan akhir dari frame.
  • DLCI (Data Link Connection Identifier) mempuunyai space sebesar 10 bit field (dipisah menjadi 6 dan 4 bit) mengidentifikasikan virtual circuit (VC) dan pendektesian error transmisi pada frame tersebut.
  • C/R (Command/Response) digunakan untuk kendali aliran local transport. Apabila packet data yang dikirimkan itu bertanda C (Command) maka packet data itu dikenali sebagai perintah ke tujuan, akan tetapi apabila packet data yang dikirimkan itu bertanda R (Response) maka packet data itu dikenali sebagai tanggapan dari perintah.
  • FECN (Forward Explicit Congestion Notification) indikasi jumlah frame yang dibuang karena terjadinya penimbunan packet data di jaringan tujuan.
  • BECN (Backward Explicit Congestion Notification) indikasi jumlah frame yang mengarah ke switch Frame Relay tersebut tetapi dibuang karena terjadinya penimbunan packet data di jaringan asal .
  • DE (Discard Eligibility) menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan
  • EA (Extended Address) digunakan untuk menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan.
  • FCS (Frame Check Sequence) adalah bagian frame yang digunakan untuk mencek validasi frame, ketika sedang dalam perjalanan.
  • Flag. Flag yang menandakan akhir dari frame.


Tidak seperti paket LAN, frame ini tidak mengandung alamat sumber atau tujuan. Ini karena sumber dan tujuan dispesifikasikan untuk koneksi saat waktu instalasi (untuk PVC) atau selama call setup (untuk SVC). Dalam kedua kasus, hasilnya adalah DLCI yang mengidentifikasikan VC yang diasosiasikan dengan koneksi. Frame Check Sequence dihitung ketika frame dibuat, dan diinjeksikan ke network interface. FCS ini di cek setiap hop di jaringan, dan jika dideteksi kesalahan, frame dibuang.

Header ATM (Asynchronous Transfer Mode)


Oke, setelah itu saya akan membahas arsitektur dari ATM (Asynchronous Transfer Mode). ATM adalah merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.

ATM ini uga merupakan perkembangan dari Packet Switching dan Frame Relay. Sistem ini mempunyai paket data sebanyak 48 oktet di setiap paket data, dan setiap paket memiliki 5 oktet untuk headernya.

Karakterisk ATM


Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data. Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.

Asynchronous Transfer Mode


Struktur Asynchronous Transfer Mode :

  • Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
  • VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
  • PT (Payload Type) digunakan untuk menentukan apakah suatu sel memiliki informasi mengenai user plane atau control plane.
  • CLP (Cell Loss Priority) merupakan identifikasi dalam format boolean yang digunakan untuk menunjukkan prioritas dari suatu sel.
  • HEC (Header Error Control) digunakan oleh physica
Okelah, saya cuman bisa itu aja. Kalo kurang, cari aja ya sendiri. ckckck. Semoga Postingan ini dapat membantu Shabat Firmanthok dalam mempelajari dalam ilmu jaringan. Selamat membanca artikel Struktur Frame Relay dan Asynchronous Transfer Mode.

Senin, 23 Januari 2012


MAKALAH
UJIAN AKHIR SEMESTER
BESARAN DAN SATUAN
PENGASUH MK : MIKAEL NAMAS S.Si,M.Si
logo-pnk.jpeg
NAMA                                  :  Dewi Fatimah Am Abi
NIM                                      : 1123733311
SEMESTER                                    : 1
JB/PRODI                            : T.E / TKJ A
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Fisika Terapan  sampai selesai.
Saya  menyadari bahwa tulisan  ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat menginginkan  masukan dan saran dari bapak, selaku dosen Mata Kuliah Fisika Terapan, demi penyempurnaan tugas ini kearah yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini juga, Saya  ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Akhirnya saya berharap agar tulisan  ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya dalam proses pembelajaran dikemudian hari.


                                                                                      Kupang, Januari 2012

                                                                                      PENULIS




DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………………..1
Kata pengantar……………………………………………………………………….2
Datar isi……………………………………………………………………………….3
BAB I.            Pendahuluan
1.1. Tujuan……………………………………………………………………4
1.2. Maksud…………………………………………………………………...5
BAB II. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….18
BAB III. Penutup
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………..19
3.2. Saran…………………………………………………………………….21
Daftar Pustaka………………………………………………………………………22
                                   





BAB I. PENDAHULUAN
1.      TUJUAN

Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini  sebagai berikut  :

o   Dapat Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan
o   Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuannya dalam system internasional.
o   Adapun fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
o   Yang terakhir agar memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Terapan.

2.      MAKSUD

Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa saja yang bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku?

 Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya.

Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika. 

Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok.







BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.

Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari semua gejola.

            Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut hukum-hukum fisika.

*  Pengertian besaran :
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
1. dapat diukur atau dihitung
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. mempunyai satuan

Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.

* Sistem satuan internasional
Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI).
Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon, atau biasa disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika adalah centimeter, gram sekon atau sistem CGS.


*   Pengertian satuan

Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.

Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar ? Beberapa syarat utama adalah sebagi berikut :

1.      Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh, jengkal tidak bisa dijadikan satuan
baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan standar.
2.       Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin menggunakan satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan massa yaitu kilogram,
mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut. Orang lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satu-satunya satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat.
3.      Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional maka ilmuwan dari satu negara
dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain.
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International d’Unites.
 Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Panjang,Massa,Waktu,Suhu,Kuat arus,Intensitas cahaya dan Jumlah Zat.

Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.



ª     Besaran pokok 

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang  mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan

cats.jpg

1.      Panjang
 Satuan Panjang = Meter (M)
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik

2.      Waktu
 Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state.
3.      Massa
 Satuan Massa = Kilogram (kg)
pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemukan bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889.
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.

4.      Arus listrik
Satuan Arus Listrik = Ampere (A)
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.

5.      Suhu atau Temperature
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K)
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air.
6.      Jumlah Zat
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol)
mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari “gram-molecule”.1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel lain.
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023
7.      Intensitas Cahaya
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C)
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian.
Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
1.      Sudut Datar
Satuannya Radian
2.      Sudut Ruang
Satuannya Steradian



ª      Besaran Turunan
Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok..
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second)

Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
1.                  Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
2.                  Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain.
tghj.jpg

* Sistem Pengukuran
catsVGBN.jpg
AHJKL;'.jpg

* Kesalahan (error)
adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :

1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.


2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton.
4. Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Beberapa istilah dalam pengukuran:
o   Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0
o   Kepekaan
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter
o   Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama.
o   Presisi
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
o   Akurasi
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.


BAB III PENUTUP

1.      KESIMPULAN

Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya banyak  orang yang menentukan ukuran panjang dengan DEPA atau JEGKAL sedangkan setiap orang mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai standarnya masing-masing, segala sesuatunya akan sangat membingungkan.
begitu banyak Mengukur adalah membandingkan suatu hal akan sangat menbingungkan apabila tidak mempunyai satuan yang standar di DUNIA
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. sesuatu yang dapat di ukur atau di hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan.
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama.
Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara pengukuran,alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung dengan apa yag diukur, ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut.
Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketaui begitu banyak besaran dan sauannya serta cara pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia tidak menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.





2.      SARAN

o   Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipeajari karena sangat erat kaitanya dengan kehidupan manusia.
o   Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat menekan kesalahan dalam pengukuran.
o   Saat pembahasan materi diharapkan dosen banyak membahas tentang system pengukuran.




DAFTAR PUSTAKA


-